IQNA

Pesan Kuat Para Pemimpin Poros Perlawanan Jelang Hari Quds

3:28 - April 05, 2024
Berita ID: 3479871
IQNA - Para pemimpin Poros Perlawanan pada Rabu Malam/Kamis Dini Hari menyampaikan pesan mereka menjelang Hari Quds Internasional untuk menggarisbawahi dukungan mereka terhadap Palestina dan Perlawanan Palestina yang saat ini dihadapkan pada agresi mengerikan rezim Zionis dukungan AS dan Barat.

Pesan Kuat Para Pemimpin Poros Perlawanan Jelang Hari Quds

Nasrallah: Apa yang Terjadi adalah Badai Kebebasan
 
Peristiwa yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina dan kawasan secara keseluruhan adalah “BADAI KEBEBASAN”, kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, menyinggung Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan Perlawanan dan berharap bahwa badai tersebut akan semakin besar seiring berjalannya waktu.
 
Berbicara pada Hari Platform al-Quds, yang merupakan pendahuluan Hari al-Quds, yang diperingati pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan, Sayyid Nasrallah menggarisbawahi bahwa “Musuh tidak mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB, juga tidak mengindahkan tuntutan yang dibuat oleh komunitas internasional itu dan mengabaikan hukum internasional.”
 
Hari al-Quds tahun ini menjadi sangat penting mengingat kondisi di sekitar peringatannya, yaitu agresi brutal Israel di Jalur Gaza yang berlangsung sejak Oktober dengan impunitas Israel.
 
Ia kemudian menggarisbawahi perlunya keteguhan dan ketekunan dengan keyakinan bahwa kemenangan akan datang.
 
“Beberapa pihak fokus pada jumlah pengorbanan yang dilakukan dan mengabaikan sejauh mana pencapaian Perlawanan, semua ini demi kepentingan musuh,” kata pemimpin Hizbullah tersebut, menambahkan “Perang bulan Juli [2006] menggagalkan rencana pembentukan Timur Tengah yang baru, dan dengan itu juga menggagalkan skema ‘Israel Raya’.”
 
Ia kemudian menggarisbawahi bahwa “Operasi Badai Al-Aqsa menempatkan rezim Israel di ambang kehancuran dan membawa kehancurannya. Tanda-tandanya akan mulai terlihat seiring berjalannya waktu.”
 
“Kita harus berusaha untuk keluar dari pertempuran ini dengan kemenangan, dan kita harus memberikan pukulan telak kepada musuh dan semua pendukungnya,” Sayyed Nasrallah menyimpulkan.
 
Pesan Kuat Para Pemimpin Poros Perlawanan Jelang Hari Quds
Al-Houthi: Palestina di garis depan pertempuran
 
Yaman sedang berupaya mengembangkan kemampuan rudalnya untuk memberikan dukungan lebih lanjut bagi rakyat Palestina, kata pemimpin Ansar Allah Sayyed Abdul-Malik al-Houthi.
 
Al-Houthi menggarisbawahi bahwa “AS telah menjadi kaki tangan penuh dalam kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina.”
 
“Perjuangan Palestina terkenal karena kejelasan dan kebenarannya, namun belum ada pihak yang bertindak dalam upaya menghentikan ketidakadilan terhadap rakyat Palestina dan memulihkan hak-hak mereka,” tegas al-Houthi.
 
Sayyed Al-Houthi menekankan bahwa “satu-satunya pilihan yang berhasil dalam menghadapi musuh adalah Perlawanan bersenjata, yang telah terbukti efektif di Lebanon dan Gaza.”
 
“Penjajah tidak mampu mencapai tujuannya di Gaza, atau bahkan berhasil menopang citra kemenangan setelah enam bulan agresi, namun malah melanggengkan citra kriminalitas yang mengerikan,” katanya.
 
“Adalah tugas dunia Islam dan Arab dan demi kepentingan keamanan nasionalnya untuk bergerak mendukung rakyat Palestina dengan segala cara,” tegas pemimpin Yaman ini, seraya menjelaskan bahwa “rakyat Palestina berperang atas nama seluruh Dunia Islam.”
 
“Kami tidak akan menyia-nyiakan upaya dalam mendukung rakyat Palestina, yang telah menghadirkan legenda keteguhan yang tak tertandingi dalam sejarah,” tambahnya.
 
Pesan Kuat Para Pemimpin Poros Perlawanan Jelang Hari Quds
Raisi: Pendudukan Israel tak berdaya
 
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa “operasi bersejarah yang dilakukan oleh Palestina telah membuat tentara kriminal pendudukan tidak berdaya.”
 
“Sudah jelas bagi semua orang saat ini bahwa entitas ini lebih lemah dari sarang laba-laba,” kata Raisi.
 
Presiden Iran menekankan bahwa “para pembela hak asasi manusia di Barat tetap diam, Dimana mereka ikut serta dalam kepemimpinan Amerika melakukan kejahatan baik secara terbuka atau sembunyi-sembunyi,”
 
Raisi menyatakan bahwa “dunia tidak akan kembali seperti semula,” dan bahwa “tidak ada seorang pun yang bisa kembali ke keadaan semula,” dan bahwa “tidak ada yang bisa memperbaiki wajah entitas Zionis yang dikalahkan dalam Operasi Badai al-Aqsa.”
 
“Entitas ini saat ini lebih dekat dengan keruntuhan internal dibandingkan sebelumnya,” kata Raisi, sambil mencatat bahwa “demonstrasi di kawasan dan dunia pada dasarnya telah membentuk pengepungan media terhadap Israel,” tambah Raisi.
 
Presiden Iran juga membahas serangan teroris terhadap konsulat Iran di Damaskus, dan menekankan bahwa serangan tersebut “tidak akan dibiarkan begitu saja” dan bahwa hal tersebut “adalah contoh kegagalan dan kekalahan entitas ini.”
 
Pesan Kuat Para Pemimpin Poros Perlawanan Jelang Hari Quds
Haniyeh: Operasi Badai Al-Aqsa mengkalibrasi ulang keseimbangan kekuatan
 
Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, mengatakan: “AI-Quds menjalani momen bersejarah hari ini setelah Operasi Badai al-Aqsa memberikan harapan tentang kemenangan dan pembebasan yang tak terhindarkan.”
 
Haniyeh menekankan bahwa Badai al-Aqsa adalah “pukulan strategis yang mengembalikan konflik ke jalur alaminya” dan mengungkap kebenaran tentang mereka yang berusaha bersembunyi di balik topeng perdamaian palsu.
 
“Perlawanan terus berdiri kokoh di medan perang dan di semua poros pertempuran,” seraya mengatakan: “Rakyat Palestina yang sabar dan berjuang, berhak agar seluruh komponen dunia Islam dan Arab setara dengan tingkat pengorbanan yang mereka lakukan.”
 
Haniyeh juga menekankan bahwa dalam pertempuran ini “semua ilusi yang diciptakan musuh untuk dirinya sendiri, pasukannya, dan kemampuannya telah hilang,” menjelaskan bahwa “agresi terhadap bangsa kami tidak akan berlanjut dan mencapai tingkat kebrutalan seperti ini tanpa Amerika menyediakan perlindungan dan berpartisipasi langsung dalam agresi tersebut.”
 
Kepala biro politik Hamas ini memuji usaha yang dilakukan untuk mendukung Gaza,” dan menyebut mereka sebagai “tulang punggung” perjuangan.
 
Haniyeh juga berbicara kepada faksi-faksi Perlawanan, dengan mengatakan: “Kami telah melihat tindakan persatuan terbesar di medan perang mulai dari Palestina hingga Lebanon, Yaman, dan Irak dengan dukungan dari Iran.”
 
Dia melihat bahwa apa yang dilakukan Afrika Selatan adalah hal yang “penting; untuk mulai mengadili para pemimpin entitas ini atas kejahatan mereka di Gaza dan mendapatkan keadilan” sambil menyerukan pada saat yang sama untuk “meningkatkan dan mengintensifkan kegiatan dan memberikan tekanan pada pemerintahan-pemerintahan untuk memihak tujuan Palestina.”
 
“Kami berkomitmen terhadap tuntutan kami, yaitu gencatan senjata permanen, penarikan penuh dari Gaza, pemulangan penuh pengungsi, dan pencabutan pengepungan,”
 
Haniyeh mengakhiri pidatonya dengan memberi hormat kepada garis depan Poros Perlawanan yang bertempur di sepanjang garis konfrontasi dengan musuh seiring dengan saudara-saudara mereka di Palestina yang telah diperlakukan tidak adil.
 
Pesan Kuat Para Pemimpin Poros Perlawanan Jelang Hari Quds
Nakhaleh: Perlawanan di tengah pertempuran
 
Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziyad al-Nakhaleh mengatakan bahwa Rakyat Gaza dianugerahi keteguhan yang legendaris dalam menghadapi kekuatan jahat rezim pendudukan Israel dan pendukungnya, Amerika Serikat, dan sekutunya.
 
Ia menegasan bahwa sementara ini terjadi, saudara-saudara di negara Arab dan Muslim bahkan tidak bisa memberikan segelas air kepada mereka yang haus. Ia meminta agar negara-negara Arab dan Muslim ini setidaknya memperlakukan bangsa Palestina sebagaimana mereka memperlakukan Israel, karena semua kebutuhan Israel disediakan oleh negara-negara yang sama yang menghalangi Masyarakat Palestina mendapatkan apa pun.
 
“Kita harus berpegang pada kesatuan Perlawanan dalam menghadapi plot Zionis yang dijalin untuk memecah belah kawasan,” tambah al-Nakhaleh.
 
“Pertempuran Badai al-Aqsa menunjukkan siapa sekutu dan siapa musuh,” al-Nakhaleh menggarisbawahi, “Kita masih berada di tengah-tengah pertempuran, dan kita semua harus melakukan segala yang kita bisa untuk mendukung Palestina.”
 
Ketua PIJ ini juga memuji dukungan Iran terhadap Perlawanan dan rakyatnya, serta upayanya untuk memperkuat perlawanan dan mendukungnya, dengan mengatakan: “Kami memuji peran historis Republik Islam Iran dalam mendukung perlawanan.”
 
Al-Nakhaleh menekankan di akhir pidatonya bahwa Hari al-Quds harus menjadi “pusat di mana kita memperkuat persatuan umat kita, pejuang kita, dan kesatuan tujuan kita,” menekankan bahwa “rakyat Gaza dan Perlawanan akan tetap teguh. […] mereka akan selalu berdiri teguh.”
 
Pesan Kuat Para Pemimpin Poros Perlawanan Jelang Hari Quds
Amiri: Badai Al-Aqsa membawa masalah Palestina kembali menjadi pusat perhatian
 
Sekretaris Jenderal Organisasi Badr Irak Hadi al-Amiri melihat bahwa Badai al-Aqsa adalah momen penting bagi perjuangan Palestina, karena badai ini membawa Kembali masalah Palestina menjadi pusat perhatian meskipun negara-negara tirani ingin menghapusnya sepenuhnya.
 
“Perlawanan mendorong pendudukan Israel ke jurang kekalahan, seperti yang diakui oleh mereka yang menggarisbawahi bahwa Israel sedang menghadapi ancaman nyata,” ujar al-Amiri menggarisbawahi.
 
“Badai Al-Aqsa sangat deras dan mengekspos negara-negara yang melakukan normalisasi dan juga dengan jelas menyoroti penolakan terhadap entitas yang telah menjadi simbol kriminalitas dan degenerasi,” tambah pejabat tinggi Perlawanan Irak ini.
 
“Kita harus mempertimbangkan kembali sistem internasional yang tidak adil yang mengatur dunia saat ini,” kata al-Amiri. “Perlawanan masih teguh, dan mereka mengelola pertempuran dengan bijaksana dan profesional […] bahkan Amerika mengakui bahwa tujuan memberantas Hamas hanyalah khayalan belaka.”
 
“Front Perlawanan kini semakin berkembang, dan Porosnya menolak untuk membiarkan Palestina sendirian. Bahkan negara-negara besar sekalipun tidak dapat menghalangi orang-orang jujur kita untuk melaksanakan tugas suci mereka,” tambah pemimpin tertinggi Irak tersebut.
 
Situasi di Gaza adalah bagian dari rencana kriminal yang mengungkapkan kebenaran tentang Amerika Serikat dan Barat,” tegasnya. “Sikap Irak tidak tergoyahkan dan menentang segala bentuk pendudukan.”
 
Pesan Kuat Para Pemimpin Poros Perlawanan Jelang Hari Quds
Al-Kaabi: Front perlawanan Bersatu
 
“Perlawanan Irak dan Lebanon serta Yaman akan mendukung Perlawanan Palestina sampai akhir,” kata pemimpin gerakan Irak al-Nujabaa Sheikh Akram al-Kaabi.
 
Al-Kaabi menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat mengirimkan lebih dari 30.000 ton bantuan kepada pendudukan Israel, menjadikannya “pelaku kejahatan yang mengerikan.”
 
“Perlawanan sejauh ini hanya menggunakan sedikit kekuatannya,” kata al-Kaabi, merujuk pada pendudukan Israel dan Amerika Serikat. (HRY)
 
Sumber: arrahmahnews.com
captcha