IQNA

Penyimpanan Manuskrip Alquran yang Dinisbatkan ke Keturunan Nabi (saw) di Masjid Al-Aqsa

16:38 - March 30, 2024
Berita ID: 3479845
IQNA - Di Museum Islam Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki, disimpan manuskrip langka, di antaranya kita dapat menyebutkan manuskrip Alquran dalam khat Kufi yang ditulis oleh keturunan Nabi Islam (saw)

Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, pakar arkeologi Ismail Sharawneh mengatakan, mushaf Alquran yang merupakan tulisan tangan keturunan Nabi Muhammad saw merupakan mushaf Alquran tertua yang ada di Museum Islam Masjid Al-Aqsa di kota Quds yang diduduki, dan mungkin merupakan naskah tertua di seluruh dunia.

“Naskah ini ditulis oleh Sayyid Hasan bin Husein bin Ali bin Abi Thalib (as), keturunan Nabi Islam (saw), yang menulis di atas kulit rusa dengan tulisan tangannya sendiri,” imbuhnya.

Tentang penulisan naskah ini, penomoran halaman, tanda baca dan perhitungan Abjad dalam pemisahan ayat, ahli kitab kuno mengatakan: “Mushaf ini tidak ada titik dan i’rabnya. Pemberian titik dan i’rabnya pada masa Abul Aswad ad-Duali, yang merupakan salah seorang sahabat Amirul Mukminin dan pada saat orang Ajam masuk Islam. Setelah itu nagham muncul dalam bacaan Alquran dan sampai pada batas dimana merubah makna ayat-ayat Alquran.

Oleh karena itu, mereka membubuhkan titik hitam dan merah pada ayat-ayat tersebut agar huruf-hurufnya dapat dibedakan satu sama lain. Titik-titik hitam tersebut dikenal dengan sebutan titik Ajam, yang digunakan untuk mengenali huruf Ba dan Ta dan Tsa, Jim dan Ha dan Kha, Sin dan Syin dan huruf sejenisnya; namun titik merah yang digunakan sebagai i’rab yaitu Dzommah, Fathah, Kasrah, dan Tanwin.

Pakar barang antik ini melanjutkan, yang membedakan Alquran ini dengan mushaf lain yang ada di Museum Islam adalah penggunaan akun Abjad, dalam arti seperti mushaf-mushaf lain yang sudah ada, setiap ayat Alquran tidak dipisahkan satu sama lain oleh sebuah ayat. Sebaliknya, ayat-ayat dipisahkan dengan huruf Arab, bukan angka, dan menurut perhitungan Abjad, setiap huruf mewakili nomor tertentu untuk ayat tersebut.

Dalam menjelaskan hal tersebut, Sharawneh berkata: “Dalam Alquran yang ditulis dengan khat Kufi ini, setelah 10 ayat tertulis huruf "Ya" yang melambangkan angka 10 menurut perhitungan Abjad. Dan setelah ayat ke 20 ditulis huruf "Kaf" yang melambangkan angka 20, begitu pula akhir surahnya diberi tanda huruf arab.

Di penghujung ia menekankan, jika kita bandingkan mushaf Syarif ini dengan Alquran yang kita miliki di ponsel kita saat ini dan meninjau ayat-ayatnya, kita tidak akan menemukan perubahan apapun bahkan dalam satu ayat, satu huruf, dan satu gerakan, dan ini adalah sebuah penekanan dimana Allah swt telah menjaga Alquran sejak turunnya wahyu hingga saat ini dan ini merupakan konfirmasi kenabian Nabi Muhammad al-Mustafa (saw) “Inna Nahnu Nazzalna al-Dzikra wa Inna Lahu lahafizun” (QS. Al-Hijr: ayat 9).

 

 
 

4207454

captcha