Menurut Iqna, Sheikh Hasina, Perdana Menteri Bangladesh, dalam pertemuan dengan kabinet menteri yang diadakan pada Rabu, 28 Februari, di bawah kepemimpinannya; untuk mencegah pemborosan konsumsi makanan di bulan Ramadan mendatang, pemerintah mengeluarkan perintah untuk tidak mengadakan pesta buka puasa besar-besaran.
Ia juga mengeluhkan kinerja lembaga swasta di bidang ini dan memerintahkan agar biaya buka puasa dialokasikan kepada masyarakat miskin.
Lebih lanjut Perdana Menteri Bangladesh mengatakan mengenai jam kerja pegawai yang berpuasa bahwa pemerintah telah menentukan jadwal kantor pemerintahan, semi-pemerintah dan swasta di bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan tahun ini, pegawai wajib melayani mulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00.
Islam adalah agama terbesar di Bangladesh dan sekitar 90% penduduk negara itu beragama Islam. Mayoritas umat Islam di Bangladesh adalah Sunni, dan sebagian dari mereka yang bermazhab Syiah tinggal di perkotaan. (HRY)