IQNA

Organisasi Amnesty Internasional: Perancis Tidak Mendukung Kebebasan Berekspresi

12:21 - November 15, 2020
Berita ID: 3474780
TEHERAN (IQNA) - Organisasi Amnesty International dengan mengisyaratkan pada penganiayaan terhadap Muslim di Perancis menekankan, pemerintah Perancis tidak mendukung kebebasan berekspresi sebagaimana yang ia pikirkan.

Situs Arabi21 melaporkan, peneliti bagian Eropa Amnesty International, Marco Perolini dalam sebuah catatan menyatakan, “Parlemen Perancis sedang mengkaji undang-undang baru yang berdasarkan hal tersebut menampilkan citra pejabat penegak hukum di media sosial dianggap sebagai kejahatan, dan penggabungan pendekatan ini dengan pembelaan otoritas Perancis yang membenarkan gambar Nabi Muhammad saw dalam karikatur  amatlah sulit.”

Perolini menambahkan: Pembunuhan Samuel Paty, seorang guru bahasa Perancis yang memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad (saw) di kelas kebebasan berbicara, telah merusak semua bagian Perancis dan menyebabkan banyak kontroversi tentang kebebasan berekspresi dan mereka yang memiliki hak untuk menggunakannya.

Dia menambahkan bahwa mereka yang menentang penerbitan kartun juga memiliki hak untuk mengungkapkan keprihatinan mereka. “Penentangan terhadap penerbitan kartun tidak membuat seseorang menjadi separatis, fanatik atau Islamis,” ucapnya.

Peneliti bagian Eropa Amnesty International mengatakan: “Perancis sangat mendukung pendapat penghina keyakinan-keyakinan agama, sementara kebebasan berekspresi Muslim di negara ini sering diabaikan dengan dalih bahwa prinsip-prinsip republik bersifat universal, dan Muslim tidak diperbolehkan mengenakan busana muslimnya di sekolah atau kantor, yang dianggap sebagai simbol agama.”

Dia dengan mengisyaratkan bahwa Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menganggap hukuman terhadap 11 aktivis Perancis karena melanggar sanksi Israel adalah pelanggaran hak-hak mereka, menekankan, rekor Perancis di ranah-ranah lain juga suram, dan ribuan orang dihukum setiap tahun dengan tuduhan mempermalukan pejabat pemerintah. (hry)

 

3935020

captcha