IQNA

Singgung Sepak Terjang AS dalam Menyokong Israel, Sekjen Hizbullah Sebut-sebut Nama Indonesia

15:20 - May 13, 2022
Berita ID: 3476809
TEHERAN (IQNA) - Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyatakan bahwa pihak-pihak di Lebanon yang menuntut supaya kelompok-kelompok resistensi anti-Israel meletakkan senjata adalah orang-orang yang mengabaikan keadaan yang terjadi di bagian selatan negara ini sejak kaum Zionis mendirikan negara Israel di tanah pendudukan Palestina.

IQNA melaporkan sebagaimana dilansir liputanislam.com, Dalam pidato pada acara Festival Pemilu Besar yang diselenggarakan Hizbullah di kota Tyre dan Nabatieh, Senin (9/5), Sayid Nasrallah menambahkan bahwa pihak-pihak tersebut mengabaikan dan menutup mata di depan semua prestasi nasional terbesar dalam sejarah Lebanon yang dicapai oleh kubu resistensi berupa pembebasan semua tanah Lebanon dari pendudukan pasukan Zionis Israel.

“Hanya kubu resistensi dengan faksinyalah yang telah membebaskan semua tanah pendudukan Lebanon dan membebaskan para tahanan dengan terhormat,” ungkapnya.

Dia menegaskan, “Dengan pembebasan Lebanon, kubu resistensi telah menghancurkan imej kebesaran Israel, yang ternyata tak sanggup bertahan di Lebanon. Israel adalah yang terlemah di antara negara-negara yang mengitarinya, bagaimana dapat menduduki Suriah dan Mesir? Kubu resistensi telah mengembalikan kepada Lebanon dan negara-negara kawasan rasa percaya diri dan keyakinan akan kemampuan untuk melakukan pembebasan. Semua ini dibuat dengan darah, dan kubu resistensi menangani urusan yang bahkan lebih penting daripada pembebasan, yaitu melindungi seluruh Lebanon dari ketamakan dan agresi Israel. Kubu inilah yang membuat perimbangan deterensi di depan musuh, menciptakan keamanan bagi penduduk desa-desa terluar dengan semua golongan mereka. Jika orang-orang berlepas tangan dari resistensi dan kubu ini meletakkan senjatanya sebagaimana dituntut lantas siapa yang akan melindungi orang-orang itu?”

Sekjen Hizbullah menambahkan, “Mereka yang menuntut perlucutan senjata kubu resistensi ketika ditanya alternatifnya tidak memberi Anda alternatif. Mereka tak punya apa-apa kecuali (mengatakan) serahkan senjata kalian kepada negara, sementara kami memberikan strategi pertahanan sepanjang tahun.Di meja dialogpun kubu resistensi telah mengajukan strategi pertahanan, dan ketika Ketua (parlemen Lebanon, Nabih) Berri meminta pihak lain untuk menanggapi, mereka malah menuntut pencabutan sidang dan sejak itu tidak merespon. Demikian pula ketika Presiden Michel Aoun mengundang ke meja dialog yang antara lain mengagendakan strategi pertahanan, pihak yang menuntut perlucutan senjata itu malah memboikot dialog. Kami siap berdebat tentang strategi pertahanan nasional, sebab kami adalah kalangan yang terbiasa berargumentasi, orang yang lari (dari dialog) pastilah berada dalam posisi lemah.”

Sayid Nasrallah juga menyebutkan nama Indonesia ketika membicarakan sepak terjang Amerika Serikat  (AS) dalam mendukung Israel.

Dia mengatakan, “AS mengirim delegasi menterinya ke Indonesia, padahal mana Indonesia dan mana Palestina, supaya Indonesia mengakui Israel, lantas bagaimana dengan Lebanon? Mereka akan meminta kalian mengakui Israel secara resmi di pemerintah dan parlemen Lebanon, bahkan bukan sekedar mengakui, melainkan juga menormalisasi hubungan dengan Israel, menerima imigrasi orang-orang Palestina di Lebanon. Kalian para penyeru perlucutan senjata resistensi, apakah kalian mendukung imigrasi orang-orang Palestina di Lebanon? Kami menghendaki orang-orang Palestina pulang ke tanah air mereka dan mendapatkan hak-hak mereka secara terhormat.”

Mengenai latihan perang yang dilakukan militer Israel, Sayid Nasrallah menegaskan, “Kami katakan kepada musuh (Israel); kami tak akan ragu menanggapi kesalahan apapun terhadap Lebanon. Kami tak takut kepada manuver militer dan keberadaan kalian. Kamilah yang sejak 20 tahun silam menegaskan bahwa kalian lebih lemah dari sarang laba-laba, dan sebagaimana saya katakan pada Hari Quds mengenai manuver militer Israel, sekarangpun saya umumkan bahwa pada pukul 7 sekarang kami telah meminta kepada semua instansi resistensi di Lebanon untuk menyiagakan senjata, para kader dan pemimpin pada tingkat tertentu dan menambahnya bersamaan dengan pergerakan waktu agar benar-benar siap.” (HRY)

captcha