IQNA

Pendirian Pusat Ibadah Bersama Agama-Agama Ibrahimi di Berlin

16:23 - February 22, 2021
Berita ID: 3475083
TEHERAN (IQNA) - Para pemuka agama Islam, Kristen, dan Yudaisme di Berlin, Jerman, berniat mendirikan sebuah pusat di kota ini, yaitu tempat para penganut ketiga agama ini beribadah bersama.

The Guardian melaporkan, sebuah tempat ibadah baru akan dibangun di lokasi sebuah gereja yang dihancurkan oleh penguasa komunis Jerman Timur, yang menyatukan umat Kristen, Yahudi dan Muslim di bawah satu atap. Tempat ini disebut "Churmosquagog" (singkatan dari gereja, masjid dan sinagoga).

Gedung tersebut akan diresmikan dalam sebuah acara pada 27 Mei, dengan berakhirnya 10 tahun perencanaan dan empat tahun pembangunan. Bangunan senilai € 47 juta, yang dirancang oleh arsitek Berlin, akan mencakup gereja, masjid, dan sinagoga yang terhubung ke aula pertemuan pusat. Orang-orang dari berbagai keyakinan dan agama lain juga akan diundang ke acara dan pertemuan di aula besar markas tersebut.

“Itu ide yang sangat sederhana. Kami ingin membangun tempat peribadatan dan pendidikan agar para pemeluk ketiga agama ini bisa beribadah dengan tetap menjaga jati diri,” kata Roland Stolte, seorang pendeta Kristen yang membantu memulai proyek tersebut.

Andreas Nachama, seorang rabi Yahudi yang mendirikan pusat tersebut dengan seorang pendeta dan ulama Muslim, mengatakan: “Ada berbagai cara untuk mencapai Tuhan, dan masing-masing adalah cara yang baik. Di tempat ibadah tauhid ini, umat Kristen, Muslim dan Yahudi beribadah secara terpisah, namun pada hari raya keagamaan, mereka mengadakan acara dan perayaan bersama.”

Dia menambahkan: Ini lebih dari sekedar simbol dan ini adalah awal dari era baru yang menunjukkan bahwa tidak ada kebencian di antara kita.

Pusat tersebut akan dibangun di situs Basilika Santo Petrus di Petri Platz, Berlin, yang rusak dalam Perang Dunia II dan dihancurkan oleh otoritas Jerman Timur pada tahun 1964. Lebih dari satu dekade lalu, ketika sisa-sisa gereja ditemukan, diputuskan untuk membangun gereja baru untuk memperingati bangunan tersebut.

Stolte mengatakan: “Kami ingin menciptakan tempat perlindungan baru yang mencerminkan Berlin saat ini. Tempat ini tidak hanya untuk agama tauhid; Kami ingin orang lain bergabung dengan kami. Proyek ini mendapat dukungan luas dari komunitas agama, meskipun dalam beberapa tahun pertama ada ketakutan bahwa kami akan mencampurkan agama atau membuat agama baru.” (hry)

 

3955325

captcha