Reuters melaporkan, sebuah pabrik kecil di ibukota Malaysia sedang menyiapkan ribuan makanan halal siap saji. Makanan-makanan ini dari nasi goreng hingga ayam goreng dikirim ke Jepang untuk acara olahraga terbesar tahun 2020.
Perusahaan makanan Malaysia, yang mayoritas beragama Islam, diperkirakan akan memenangkan gelombang besar wisatawan Muslim yang menghadiri Olimpiade dan Paralimpik di Jepang.
Ahmad Husaini Hasan, bos perusahaan MyChef yang menyediakan makanan di Kuala Lumpur mengatakan, “Acara ini adalah peluang besar bagi kami. Kami tidak bermaksud memasuki Jepang dan kemudian pergi; kami harus tinggal di sana untuk waktu yang lama.”
Malaysia ingin menggunakan permainan ini sebagai panggung untuk meningkatkan ekspor halal, yang mencakup makanan dan kosmetik, dan meningkatkan ekspor halalnya menjadi $ 12 miliar tahun ini. Pada tahun 2018, perusahaan itu mengekspor barang-barang halal senilai $ 604 juta ke Jepang, yang 90% di antaranya adalah bahan dan produk-produk makanan.
Malaysia adalah satu-satunya negara yang telah setuju untuk memasok makanan halal dengan Tokyo untuk permainan ini.
Perdagangan halal Malaysia tertinggal dari negara-negara non-Muslim seperti Amerika Serikat, Cina dan Brasil. Menurut informasi perusahaan riset pasar yang berbasis di Dublin, diprediksikan bahwa nilai pasar global halal mencapai $ 2,6 triliun pada tahun 2023, yakni hampir dua kali lipat dibanding tahun 2017.
Jepang diperkirakan akan memecahkan rekor 40 juta wisatawan tahun ini dan Malaysia memperkirakan bahwa 8 juta dari wisatawan itu adalah Muslim. (hry)